Bagaimana jika ternyata, Kamu masih menjadi satu-satunya cinta?

Aku tahu, kalau aku seharusnya tak perlu setia pada sesuatu yang sudah tiada. Aku tahu, kalau aku seharusnya tak perlu tetap disini. Karna kamu juga tak akan pernah kembali. Aku tahu, kalau aku seharusnya membuka lembaran baru, karena hidupku harus tetap berjalan walaupun tanpa kamu. Tapi, pura-pura melupakan ternyata menyakitkan. Aku tidak dapat terus-menerus membohongi perasaanku sendiri dan bilang pada semua orang kalau kamu sudah tidak berarti. Karna yang sebenarnya, kamu adalah orang yang masih kusebut sebagai duniaku.


Bagaimana jika dalam cerita ini, kamu masih menjadi tokoh utamanya?

Bagaimana jika jauh didalam hatiku, kamu masih satu-satunya?

Bagaimana jika ternyata melupakanmu adalah hal yang selalu gagal aku lakukan?

Bagaimana jika sampai hari ini kamu masih menjadi yang tersayang?


Walau pada kenyataannya, kita sudah lama selesai. Namun perasaanku untukmu tak pernah benar-benar selesai. Aku tak pernah punya cara untuk menjadi biasa saja tiap aku mendengar namamu. Aku tak pernah bisa melupakan apa yang sudah kita lalui.

Aku tahu, kalau aku seharusnya tak perlu mengubah tanda titik menjadi tanda tanya. Tapi terkadang aku masih penasaran, apakah perasaanmu padaku sudah benar-benar hilang dan tergantikan oleh orang baru?


Bagaimana mungkin aku bisa membenci orang yang sangat aku cintai?

Bagaimana mungkin aku bisa dendam pada orang yang ingin aku ajak ke masa depan?

Bahkan aku tak punya daya dan upaya untuk menghilangkanmu dari hati dan kepala

Sampai kapanpun, yang aku tahu kamu akan tetap jadi pemenangnya.


Aku tak bisa membohongi perasaanku. Aku tak bisa berpura-pura tidak mencintaimu, karena yang berdetak di jantungku adalah namamu. Mungkin memang harusnya aku tak perlu menunggu. Tapi, hanya dengan cara ini aku bahagia. Menunggumu pulang, entah sampai kapan. Menunggumu kembali meskipun aku tau itu adalah sebuah kemustahilan, namun selalu aku doakan. 


Cilegon, 20 Juli 2023

Komentar

Postingan Populer