MALAM PUISI



 Diam-diam aku memperhatikanmu. 

Diam-diam selalu ku cari kesempatan untuk melihatmu. 

Saat jauh mencoba mendekat, saat dekat mencoba menjauh agar tak nampak. 


Mereka bilang itu rindu jika selalu ingin bertemu. 

Tapi,  malu saat bertatap langsung denganmu. Ah hanya aku saja yang rindu nampaknya, hanya aku.  


Ya, aku memperhatikanmu selalu.  Namun diam-diam.

Diam dalam kata, namun khusyuk dalam doa.


Apa yang tak mampu diucapkan oleh bibir kadang menyesakkan didada. 

Seperti saatku tak mampu mengucap rasa itu padamu juita. 


Indah memang jika disebut cinta. Namun biar saja ku diam-diam tak mengucapkannya.   


Biar saja aku lelah dalam diamku. 

Diamnya pujangga itu berwujud do'a dan syair.

Biar do'a dan syairku selalu tertujuh padamu kasih.


Komentar

Postingan Populer