Mental Injuried

Halo semua saya kembali lagi. Sebenarnya banyak sekali pemikiran yang ingin saya tumpahkan dalam blog ini, namun semua itu selalu terganjal oleh rasa malas dan akhirnya hanya berujung lupa pada apa yang ingin saya tulis, hehe.

oke cukup curhatnya. Akhir-akhir ini setelah minggu uts yang padat, saya mulai bingung harus melakukan apa setelah pulang kerja, karna saya tertarik dengan dokdes Ryu Hasan, saya alihkan kebingungan saya melakukan kegiatan apa selepas kerja dengan menonton kajian-kajiannya di youtube. Untuk kali ini saya lebih banyak "ngaji" mengenai tema mental health dan kawan-kawannya. wkwk, here i sum some insight:

1. Punya teman baik dari masa kecil itu investasi jangka panjang buat kesehatan mental.

2. Kalau ada orang yang kena mental health kebanyakan yang akan ditanya adalah bagaimana masa kecilnya? walaupun keluarganya baik-baik saja dan jadi support system yang baik, check lagi temennya. Salah pilih teman (circle) balik lagi ke point 1.

3. Waktu orang di vonis mengidap mental health, sebenernya proses sakitnya tuh udah lama. Kalo menurut pendapat pribadi saya, nggak cocok difrasekan mental health, lebih cocok difrasekan mental injuried, karena pas udah benar-benar butuh pertolongan, mentalnya sudah injuried. 

-Catatan sebelum tidur. 

Cilegon,2021

Komentar

Postingan Populer